India dan Indonesia Siap Menghidupkan Kembali Semangat Bandung untuk Memperkuat Global South

Nasional5 Dilihat
banner 468x60

Jakarta, 28 April 2025 — Dalam peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika 1955, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty menyampaikan pidato kunci dalam International Academic Symposium bertema “Tujuh Puluh Tahun Semangat Bandung: Memperkuat Pembangunan Global South di Tengah Tantangan Global” yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/4/2025).

Dalam pidatonya, Dubes Chakravorty menekankan pentingnya Konferensi Bandung sebagai “salah satu peristiwa paling transformatif abad ke-20”, yang mempercepat proses dekolonisasi, memperkokoh solidaritas Asia-Afrika, melahirkan kerja sama Selatan-Selatan, dan menginspirasi pembentukan Gerakan Non-Blok (NAM) serta Group of 77 (G77).

banner 336x280

Menghadapi dunia multipolar saat ini, yang ditandai dengan ketegangan geopolitik, konservatisme ekonomi, dan melemahnya multilateralisme, Dubes Chakravorty mengajak negara-negara Global South untuk menciptakan “Bandung 2.0”. Ia menegaskan, “Tantangan kita saat ini adalah transformasi ekonomi — bagaimana meningkatkan taraf hidup rakyat Global South dengan menciptakan kehidupan yang bermartabat. Menghidupkan kembali Semangat Bandung berarti mempererat kerja sama ekonomi, berbagi teknologi, dan mendorong demokratisasi lembaga-lembaga global.”

Dubes Chakravorty juga menjelaskan komitmen India terhadap Global South, antara lain melalui penyelenggaraan Voice of Global South Summits, dukungan vaksinasi saat pandemi COVID-19, pembangunan Digital Public Infrastructure (DPI) melalui Social Impact Fund, serta keberhasilannya membawa aspirasi Global South ke dalam agenda Presidensi G20 India, termasuk mendorong keanggotaan permanen Uni Afrika di G20.

Beliau juga menekankan pentingnya peran India dan Indonesia sebagai dua negara peradaban besar dan demokrasi kuat di kawasan Indo-Pasifik dalam memimpin kebangkitan ini: “India dan Indonesia, dengan menjunjung nilai pluralisme, penghormatan terhadap hukum internasional, dan kedaulatan nasional, dapat menjadi motor penggerak bagi persatuan dan penguatan Global South.”

Dubes Chakravorty menyambut baik bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan BRICS sebagai langkah strategis untuk memperkuat suara Global South dalam tatanan global, sekaligus menyerukan reformasi lembaga-lembaga multilateral, termasuk Dewan Keamanan PBB, guna mewujudkan representasi yang lebih adil.

Mengutip pidato Perdana Menteri Jawaharlal Nehru pada Konferensi Bandung 1955, beliau menutup sambutannya dengan seruan: “Kini saatnya menghidupkan kembali kekuatan moral Asia dan Afrika. Kini saatnya bagi Global South untuk berkomunikasi, berkonsultasi, dan bekerja sama lebih erat dari sebelumnya.”

Simposium ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong; Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun; Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Arif Havas Oegroseno; dan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono; yang bersama-sama menegaskan kembali semangat solidaritas Asia-Afrika yang diwariskan tujuh puluh tahun lalu di Bandung.

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES