Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo Raih Gelar Doktor di Universitas Sebelas Maret, Soroti Peran Strategis Layanan dalam Kinerja Keuangan Perusahaan

Nasional29 Dilihat
banner 468x60

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo resmi meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Prosesi wisuda digelar, 8 Agustus 2025 di Gedung Ki Hajar Dewantara, UNS Tower.

Dalam disertasinya, Didiek menekankan bahwa keberlanjutan kinerja keuangan KAI tidak lepas dari strategi manajemen layanan yang terstruktur dan berorientasi pada pelanggan.

banner 336x280

“Penelitian ini adalah kontribusi akademik saya untuk memperkuat fondasi ilmiah dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan, terutama bagaimana kualitas layanan dapat menjadi pengungkit profitabilitas jangka panjang,” ujar Didiek.

Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan Vector Error Correction Model (VECM) tersebut secara mendalam menganalisis bagaimana faktor-faktor operasional seperti kepuasan pelanggan, ukuran perusahaan, pemanfaatan infrastruktur, ketepatan waktu, serta aspek keselamatan dan keamanan, berpengaruh terhadap kinerja keuangan KAI.

Temuan utama menunjukkan bahwa manajemen layanan memiliki hubungan kausalitas jangka panjang dengan kinerja keuangan, sedangkan dalam jangka pendek ukuran perusahaan dan manajemen layanan memiliki pengaruh satu arah terhadap profitabilitas. Artinya, strategi peningkatan kualitas layanan tidak hanya berdampak pada kepuasan pelanggan, tetapi juga memainkan peran kunci dalam mendongkrak performa keuangan secara berkelanjutan.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan apresiasinya atas capaian akademik ini yang sejalan dengan semangat transformasi KAI.

“Pak Didiek tidak hanya memimpin KAI melalui tantangan besar termasuk pada masa pandemi, tetapi juga memberikan teladan kepemimpinan berbasis pengetahuan dan riset. Disertasi beliau mempertegas bahwa keputusan strategis perusahaan harus berdiri di atas fondasi data, analisis, dan keberpihakan pada pelayanan publik,” ungkap Anne.

Pandemi memang telah menjadi tekanan besar bagi sektor transportasi. Penurunan volume penumpang, tantangan operasional, hingga ketidakpastian global, turut menguji ketahanan KAI. Namun justru dalam tekanan itu, lahir kebijakan-kebijakan yang lebih tangguh dan responsif. Riset ini menjadi pijakan ilmiah yang memperkuat arah transformasi KAI menuju model bisnis yang adaptif dan berbasis keberlanjutan.

KAI pun terus memperkuat layanan berbasis umpan balik pelanggan. Salah satunya dengan menghadirkan water station di sejumlah stasiun untuk menekan penggunaan plastik sekali pakai, sebagai bentuk nyata keberpihakan pada isu lingkungan.

“Banyak perbaikan yang kami lakukan hari ini lahir dari apa yang disampaikan langsung oleh pelanggan,” tutup Anne.

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES