Emas dalam Tren Bullish Menuju $ 3.364, Setelah Sentimen Dovish The Fed

Nasional13 Dilihat
banner 468x60

Harga emas (XAU/USD) menutup sesi Jumat (18/7) lalu dengan kenaikan yang solid setelah pelemahan Dolar AS memicu aksi profit taking pelaku pasar menjelang akhir pekan. Sentimen dovish semakin menguat tatkala seorang Gubernur The Fed memberi sinyal kuat penurunan suku bunga pada pertemuan Juli mendatang. XAU/USD menembus kembali level $ 3.350 sebelum akhirnya menutup minggu ini di area $3.348, dan dibuka stabil di kisaran $3.350-an pada perdagangan sesi Asia hari Senin (21/7).

Menurut analisis teknikal Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, pola candlestick pada grafik harian masih menampilkan formasi higher low–higher high, sementara moving average jangka pendek terus naik melewati garis MA jangka menengah. “Konfigurasi ini menegaskan bahwa tekanan beli masih terjaga, dengan koreksi semata-mata sebagai jeda sebelum rally lanjutan,” ujar Andy. Sinyal ini menjadi landasan bagi proyeksi pergerakan XAU/USD hari ini.

banner 336x280

Berdasarkan pemantauan Andy, jika tren bullish tetap berlanjut, XAU/USD berpotensi menguji level psikologis berikutnya di $3.364. Level ini akan menjadi titik resistensi utama yang, jika berhasil ditembus, membuka peluang kenaikan lebih lanjut ke kisaran $3.380–$3.390. Trader disarankan memanfaatkan momentum positif ini dengan menempatkan posisi buy ketika harga memantul dari support, sambil melonggarkan stop-loss sedikit di bawah level $3.346.

Namun, skenario alternatif juga tak bisa diabaikan. Apabila Dolar AS kembali menguat misalnya setelah pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, pada hari Selasa (22/7) menunjukkan sikap hawkish terselubung tekanan jual bisa kembali mendorong XAU/USD turun menuju area support di S$ 3.346 atau bahkan menembus $ 3.330. Penembusan di bawah level ini akan memicu aksi jual lebih dalam, dengan target koreksi jangka pendek di kisaran $ 3.320.

Di sisi fundamental, perundingan perdagangan dan tenggat waktu tarif AS pada 1 Agustus menjadi katalis penting bagi permintaan safe‑haven emas. Menteri Perdagangan AS menegaskan bahwa bea masuk akan diberlakukan tegas kepada negara-negara mitra yang belum menyelesaikan kesepakatan. Ketidakpastian ini menambah daya tarik emas, meski optimisme Sentimen Konsumen University of Michigan yang naik tipis ke 61,8 memperkuat Dolar AS.

Sentimen dovish semakin mendapat dukungan dari komentar Gubernur The Fed Christopher Waller yang menyarankan penurunan suku bunga dalam rapat Juli. Pernyataan tersebut meredam imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun, sehingga mengurangi biaya peluang memegang emas. Indeks Dolar AS (DXY) sempat terkoreksi 0,13% ke 98,48, menciptakan ruang bagi XAU/USD untuk bergerak lebih tinggi.

Bagi para pelaku pasar, perhatian utama kini tertuju pada pidato Powell, data Indeks Harga Konsumen (IHK), dan statistik Penjualan Ritel AS yang akan dirilis pekan ini. Setiap indikasi inflasi mereda atau dukungan kuat bagi pelonggaran moneter akan menambah nafas emas. Sebaliknya, data ekonomi yang menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja atau inflasi lebih tinggi dari ekspektasi dapat mengangkat kembali Dolar dan menekan logam mulia.

Secara keseluruhan, kombinasi antara pelemahan Dolar, sinyal dovish The Fed, serta ketidakpastian tarif perdagangan global menegaskan momentum bullish pada XAU/USD. Dengan rentang pergerakan krusial di antara $ 3.346 sebagai support dan $ 3.364 sebagai resistance, para trader sebaiknya memantau kedua level ini untuk menentukan strategi entry dan exit yang adaptif sesuai dinamika pasar.

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES