Jakarta — Dalam rangkaian Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh InvestorTrust dan Indonesia Economic Forum dengan tema “Batu Bara dan Kedaulatan Energi Nasional: Menjembatani Realitas Ekonomi dan Komitmen Iklim” yang digelar di Artotel Mangkuluhur Jakarta, Rabu (28/5/2025), Chairman Emmsons Group, Anil Kumar Monga, mengungkapkan komitmen jangka panjang perusahaannya untuk berinvestasi di sektor energi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
India: Salah Satu Pembeli Batubara Terbesar dari Indonesia
Dalam sesi bertajuk “Perspektif Investor Global: Batu Bara vs Energi Bersih di Indonesia”, Anil memaparkan bahwa India adalah salah satu pembeli utama batubara Indonesia. Setiap tahunnya, Negeri Bollywood itu mengimpor sekitar 100 hingga 210 juta ton batubara dari Indonesia, menjadikan hubungan dagang kedua negara semakin strategis dalam sektor energi.
“Indonesia adalah salah satu negara terkaya dalam sumber daya alam, dan itu menjadikan negara ini sangat penting dalam peta energi global,” ujar Anil.
Investasi Strategis Emmsons Group: Dari Tambang hingga Gasifikasi
Anil menyebutkan bahwa Emmsons Group telah mengantongi konsesi tambang batubara sebesar 230 juta ton di Kalimantan Timur. Namun, ia menegaskan bahwa kehadiran perusahaannya di Indonesia tidak semata-mata untuk mengekstraksi sumber daya alam, tetapi untuk membangun nilai tambah melalui proyek hilirisasi, khususnya gasifikasi batubara.
“Gasifikasi batubara adalah masa depan bahan bakar industri yang lebih bersih. Ini bukan hanya tentang menambang, tetapi mengolah batubara menjadi gas yang lebih ramah lingkungan dan bernilai tinggi bagi industri,” jelasnya.
Gasifikasi batubara merupakan proses konversi batubara menjadi gas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri maupun bahan baku kimia. Proses ini melibatkan reaktor, sistem pendingin gas, penangkap tar, pemisah uap, blower, hingga kolam penampungan limbah tar. Dengan teknologi ini, Emmsons berharap dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional.
Rencana Pembangunan Pabrik Urea dan Dukungan untuk Ketahanan Pangan
Tak hanya berhenti pada gasifikasi, Emmsons Group juga merancang pembangunan pabrik urea di Indonesia untuk mendukung sektor pertanian dan mengurangi ketergantungan pada impor pupuk.
“Langkah ini kami tempuh untuk mendukung industrialisasi lokal, memperkuat ketahanan pangan, dan menciptakan ekosistem industri yang berdaya saing tinggi,” tambah Anil.
Komitmen Sosial: CSR Berbasis Komunitas
Dalam paparannya, Anil menekankan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan. Emmsons Group merancang program CSR komprehensif yang menyasar pendidikan, kesehatan, olahraga, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan komunitas di sekitar wilayah tambang.
“CSR kami bukan hanya simbolik. Kami ingin menyediakan akses pendidikan berkualitas, layanan kesehatan, beasiswa, dan pelatihan kerja untuk pemuda lokal. Kami percaya bahwa kemajuan sejati adalah yang dibagikan bersama,” tuturnya.
Permintaan Dukungan Kebijakan Jangka Panjang
Anil juga mengapresiasi pemerintah Indonesia atas berbagai insentif yang telah diberikan, namun menyampaikan harapannya agar dukungan kebijakan bisa ditingkatkan, khususnya dalam bentuk perizinan yang lebih mudah, insentif pajak, dan kebijakan jangka panjang yang konsisten.
“Kami ingin Indonesia menjadi model pembangunan energi yang bertanggung jawab dan inklusif. Kami percaya pada kekuatan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat,” pungkasnya.
Tentang Emmsons Group
Emmsons Group merupakan perusahaan perdagangan global yang berbasis di India dan beroperasi di berbagai negara. Perusahaan ini memiliki bisnis inti di bidang perdagangan fisik komoditas seperti produk pertanian, bahan baku, pupuk, dan batubara. Komitmen mereka di Indonesia merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi di sektor energi bersih dan berkelanjutan.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES