Pengeluaran Dadakan Ketika Renovasi Rumah

Nasional5 Dilihat
banner 468x60

Renovasi rumah bisa jadi momen menyenangkan sekaligus menegangkan. Di balik rencana membuat rumah lebih nyaman dan estetis, terselip risiko munculnya pengeluaran mendadak yang bisa membuat anggaran jebol.

Meskipun sudah membuat estimasi, realitanya di lapangan sering kali tidak sesuai rencana. Terlebih di 2025, ketika harga material fluktuatif dan kebutuhan renovasi semakin mengikuti tren desain yang cepat berubah.

banner 336x280

Apalagi, tren saat ini menunjukkan pergeseran preferensi ke desain minimalis fungsional yang tampak sederhana, tapi bisa mahal jika tidak direncanakan matang. Ditambah dengan lonjakan harga material pasca-pandemi dan krisis global, perencanaan dana renovasi wajib lebih realistis dan fleksibel.

Strategi Renovasi Rumah agar Anti Panik Saat Biaya Membengkak

1. Buat rencana renovasi yang spesifik dan terdokumentasi digital

Gunakan aplikasi pencatat proyek renovasi atau spreadsheet digital untuk membuat daftar pekerjaan selengkap mungkin: dari pembongkaran, perbaikan struktur, pengecatan, hingga penambahan smart home system. Gunakan juga moodboard visual (seperti di Pinterest atau Canva) untuk menyamakan persepsi desain.

2. Riset harga secara online dan offline

Manfaatkan marketplace bahan bangunan dan forum renovasi rumah (misalnya di media sosial atau platform properti) untuk mendapat gambaran harga terbaru. Bandingkan harga di toko online dengan toko fisik lokal, karena kadang selisihnya cukup signifikan.

3. Hitung biaya tambahan yang sering terlupakan

Selain biaya pokok, kalkulasikan juga biaya izin bangunan, ongkos kirim material, biaya keamanan lingkungan (jika renovasi besar), dan juga asuransi renovasi (jika tersedia). Banyak yang luput menghitung ini di awal, padahal sangat krusial.

4. Siapkan dana cadangan 15–25% dari total anggaran

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi harga bahan bangunan, dana darurat renovasi tidak bisa ditawar. Semakin besar skala renovasi, semakin besar dana cadangan yang perlu disiapkan.

5. Konsultasi dengan ahli, minimal konsultasi online

Kalau menyewa arsitek full-time terasa berat, coba gunakan jasa konsultasi desain online atau paket desain 2D/3D yang banyak ditawarkan freelancer. Harganya jauh lebih terjangkau, dan tetap membantu menghindari kesalahan desain yang bisa bikin renovasi jadi dua kali kerja.

6. Gunakan kontrak dan pantau proyek via aplikasi

Buat kontrak kerja dengan tukang secara tertulis. Sertakan juga tenggat waktu, biaya denda keterlambatan, serta jaminan kualitas pekerjaan. Sekarang sudah ada aplikasi seperti WhatsApp group + Trello/Notion yang bisa digunakan bareng tim tukang untuk memantau progres harian secara rapi.

Pengeluaran Tak Terduga yang Sering Terjadi

Walau sudah direncanakan sebaik mungkin, berikut ini adalah beberapa biaya dadakan yang umum terjadi:

1. Kerusakan tersembunyi

Saat membongkar lantai atau dinding, sering muncul masalah tersembunyi seperti instalasi listrik usang, kebocoran pipa, atau rayap. Ini memerlukan tindakan cepat dan dana tambahan.

2. Perubahan desain mendadak

Inspirasi baru dari media sosial atau saran keluarga bisa memicu perubahan desain di tengah jalan. Jika tidak dikendalikan, perubahan kecil bisa berdampak besar pada anggaran.

3. Lonjakan harga material

Harga semen, cat, atau keramik bisa berubah dalam hitungan minggu. Beli material dalam jumlah besar di awal proyek bisa mengurangi risiko ini.

4. Tambahan ongkos pekerja

Jika proyek molor atau volume kerja bertambah, kamu mungkin perlu membayar lembur atau menambah tukang. Untuk menghindari konflik, pastikan sistem gaji dan waktu kerja sudah dibahas sejak awal.

5. Biaya pengelolaan limbah renovasi

Jangan remehkan sampah bangunan. Jika proyek cukup besar, kamu mungkin butuh menyewa truk pengangkut atau jasa tukang sampah profesional.

Tren Renovasi 2025: Estetik Fungsional, Anggaran Efisien

Saat ini, tren renovasi lebih menekankan pada fungsi dan efisiensi ruang dibandingkan kemewahan. Banyak keluarga muda memilih mengoptimalkan ruang sempit dengan furnitur multifungsi, pencahayaan alami, dan sentuhan personal lewat DIY décor. Tapi tren ini juga menuntut ketelitian, karena salah beli atau salah ukuran furnitur bisa bikin biaya membengkak.

Gunakan pendekatan “smart budget”, misalnya mengalokasikan sebagian anggaran ke produk tahan lama, dan sisanya untuk upgrade teknologi rumah seperti smart lock atau sistem pencahayaan pintar.

Renovasi rumah bukan hanya soal membangun ulang fisik hunian, tapi juga membangun ulang mindset keuangan. Dengan rencana matang, riset menyeluruh, dana cadangan, dan adaptasi pada tren kekinian, renovasi rumah bisa menjadi perjalanan yang menyenangkan dan jauh dari stres keuangan.

Siapkan Anggaran Renovasi Rumah dengan Neo Pinjam dari Bank Neo Commerce

Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, renovasi butuh uang yang cukup banyak. Apalagi kalau dilakukan dengan perencanaan yang kurang matang. Hasilnya, kemungkinan besar, adalah pembengkakan pengeluaran. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan perencanaan yang cermat sebelum memulai renovasi.

Neo Pinjam di neobank dari Bank Neo Commerce hadir sebagai solusi pinjaman renovasi rumah yang patut dipertimbangkan. Neo Pinjam menawarkan bunga yang kompetitif, proses pengajuan yang mudah dan cepat. Besaran dana yang dapat dicairkan pun cukup optimal untuk membantu biaya renovasi rumah yaitu hingga Rp15 juta. 

Wujudkan hunian impianmu dengan Neo Pinjam dari Bank Neo Commerce!

Download aplikasi neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan pinjaman di Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES