RevComm Soroti Pentingnya Adaptasi dan Kepercayaan di Pasar B2B Indonesia

Nasional9 Dilihat
banner 468x60

Jakarta, 29 Oktober 2025 — RevComm Indonesiastartup asal Jepang yang berdiri pada tahun 2017 dan berekspansi ke Indonesia sejak 2021, hadir dengan misi membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi komunikasi bisnis melalui teknologi VoIP berbasis AI. 

Produk andalannya, MiiTel, memungkinkan perusahaan memvisualisasikan percakapan antara tim salescustomer service, maupun karyawan internal. Teknologi ini tidak hanya merekam dan mentranskripsikan percakapan suara, tetapi juga menganalisis apa dan bagaimana komunikasi dilakukan untuk menemukan pola yang dapat meningkatkan efektivitas interaksi bisnis.

banner 336x280

Selama empat tahun berkiprah dalam pasar Business-to-Business (B2B) di Indonesia, Yuiichiro Sasaki, Global Business Department RevComm Indonesia bersama Harutoshi Tanaka, SVP Corporate Finance & Development Mekari, berkesempatan membagikan pengalamannya dalam acara Japan Tech Indonesia 2025 bertajuk “Transforming B2B Tech Through Innovation, Efficiency, and Strategic Leadership.”

Konferensi teknologi yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta, pada 21 Oktober 2025 lalu ini mempertemukan startup, inovator, dan pemimpin industri Jepang dan Indonesia untuk menggali peluang kolaborasi di bidang AI, blockchain, dan transformasi digital.

Transformasi Digital di Market Indonesia

Saat pertama kali beroperasi di Indonesia pada 2021, RevComm menghadapi tantangan besar. Banyak perusahaan belum melihat digitalisasi sebagai kebutuhan mendesak. Biaya tenaga kerja yang masih rendah membuat sebagian perusahaan lebih nyaman menjalankan proses manual dibanding berinvestasi pada sistem berbasis teknologi.

“Saat itu, ketika kami menjelaskan konsep digitalisasi percakapan, banyak yang tertarik. Namun ketika sampai pada tahap implementasi dan biaya, mereka ragu. Sekarang, situasinya berubah. Manajemen dalam perusahaan mulai melihat efisiensi sebagai kebutuhan strategis,” jelas Yuiichiro Sasaki.

Ia juga menegaskan, digitalisasi dan otomasi bukan berarti menggantikan peran manusia. Teknologi seperti MiiTel justru hadir untuk membantu karyawan bekerja lebih cerdas dan fokus pada hal-hal yang bernilai strategis, seperti pengambilan keputusan, inovasi, dan membangun hubungan dengan pelanggan.

Keputusan RevComm memasuki pasar Indonesia pada 2021 pun terbukti tepat. Dari awalnya penuh tantangan, kini kesadaran terhadap nilai efisiensi membuka peluang besar bagi penyedia solusi teknologi di tanah air.

Kepercayaan dan Stabilitas: Fondasi Bisnis B2B

Yuiichiro Sasaki juga menyoroti pentingnya memahami konteks budaya dalam membangun bisnis lintas negara. Pengalamannya sebagai ekspatriat di Indonesia selama bertahun-tahun memberinya pemahaman mendalam tentang bagaimana budaya kerja di Jepang dan Indonesia sebenarnya memiliki kesamaan fundamental: menempatkan hubungan dan kepercayaan sebagai fondasi utama bisnis.

Pendekatan berbasis relasi ini menjadi salah satu alasan mengapa kerja sama antara tim Jepang dan Indonesia di RevComm berjalan efektif. Dengan menggabungkan kedisiplinan dan ketepatan Jepang dengan fleksibilitas serta adaptabilitas Indonesia, RevComm mampu menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif sekaligus produktif, termasuk saat menjalin hubungan dengan pelanggan dan mitra.

Dalam pasar B2B, Yuiichiro Sasaki menekankan bahwa perbedaan mendasar dibandingkan B2C terletak pada proses pengambilan keputusan. Pengguna akhir dan pengambil keputusan biasanya berbeda, sehingga faktor seperti keamanan, keandalan, dan stabilitas menjadi sangat krusial.

Keunggulan RevComm tidak hanya terletak pada teknologi, tetapi juga pada standar operasional yang ketat dalam menjaga kepuasan pelanggan. Bagi Yuiichiro Sasaki, kualitas layanan adalah kunci untuk membangun kepercayaan jangka panjang.

“Saya selalu mengatakan ke tim, jika pelanggan menyampaikan sesuatu, balas dalam dua menit. Di mana pun kamu berada, lakukan itu. Itu standar kami,” ujarnya tegas. “Itulah cara kami menjaga kepercayaan pelanggan terhadap produk kami.”

Ia mengakui, menerapkan standar demikian di Indonesia semula tidak mudah karena perbedaan budaya kerja. Namun seiring waktu, pendekatan disiplin tersebut justru mendapat apresiasi dari pengguna lokal. Banyak pelanggan mengakui kecepatan dan ketepatan respon tim MiiTel sebagai salah satu faktor yang membedakan mereka dari penyedia lain.

Menurut Yuiichiro Sasaki, keberhasilan ini menunjukkan bahwa standar kualitas Jepang bisa berjalan beriringan dengan adaptasi lokal. “Kami bangga bukan hanya pada produk kami, tetapi juga pada cara kami beroperasi. Dan kami melihat bahwa perusahaan Indonesia juga menghargai hal itu,” tambahnya.

Pentingnya Lokalisasi dan Adaptasi

Selain menjaga standar global, RevComm juga memahami pentingnya lokalisasi. Bagi Yuiichiro Sasaki, lokalisasi dan adaptasi bukan hanya soal menerjemahkan produk ke Bahasa Indonesia, tetapi juga memahami proses bisnis lokal dan menyesuaikan cara kerja tim agar selaras dengan kebutuhan pengguna di lapangan. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan penerimaan pasar terhadap produk dan memperkuat kepercayaan pelanggan terhadap merek Jepang.

Menutup sesi, Yuiichiro Sasaki menyampaikan keyakinannya bahwa masa depan kolaborasi antara Jepang dan Indonesia di bidang teknologi akan semakin kuat. Bagi RevComm, pasar Indonesia bukan sekadar peluang bisnis, tetapi juga tempat untuk belajar dan tumbuh bersama. Melalui inovasi berbasis efisiensi dan komitmen terhadap kepercayaan, RevComm berupaya menjadi bagian dari perjalanan transformasi digital di Indonesia untuk menciptakan ekosistem B2B yang lebih produktif, transparan, dan berkelanjutan.

Tertarik mendapatkan demo gratis MiiTel? Klaim sekarang dengan klik di sini atau kunjungi miitel.id

banner 336x280

Artikel ini juga tayang di VRITIMES