Penolakan Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa tersebut bukan tanpa alasan. Fabem menilai calon komisaris utama Bank Sumut tersebut tidak memiliki kompetensi perbankan.
“Kita minta OJK membatalkan calon komisaris utama Bank Sumut yang diusulkan Bobby Nasution,” tegas Ketua DPW FABEM Sumut Rinno Hadinata di Menteng 7, kawasan Medan Denai, Kota Medan, Selasa 5 Agustus 2025.
Menurut Rinno calon komisaris utama Bank Sumut Firsal Dida Mutyara tidak memiliki kemampuan perbankan, hanya memiliki kemampuan berpolitik dan mengandalkan kedekatan saja dengan Bobby Nasiton.
Rinno juga menilai Firsal Dida Mutyara diusulkan menjadi calon komisioner utama Bank Sumut hanya dikarenakan membantu Bobby Nasution pada saat Pilgubsu 2024 lalu.
Selain itu, Ketua Kadin Sumut Firsal Dida Mutyara diketahui anggota Tim Transisi Bobby Nasution yang lagi ramai dibicarakan publik karena persoalan pergeseran APBD Sumut, yang akhirnya menyebabkan Kadis PUPR Sumut Topan Ginting ditangkap KPK.
“Kalau seorang pebisnis kita akui beliau (Dida), tetapi ini soal perbankan. Jadi kita khawatir nantinya Bank Sumut makin tidak baik kondisinya. Seorang pebisnis itu berbeda cara berpikirnya dengan ahli perbankan. Ini yang menjadi dasar penolakan kita,” tegas Rinno.
Cucu pejuang pertempuran Medan Area ini juga meminta OJK untuk memeriksa rekening bank calon komisaris utama Bank Sumut yang dikhawatirkan tidak bersih dari persoalan perbankan.
“Permintaan kita ke OJK ini untuk menjaga Bank Sumut agar bersih dari persoalan pribadi, agar tidak menimbulkan opini negatif dan fitnah publik pada BUMD Sumut,” katanya.
Selain Ketua Kadin Sumut Firsal Dida Mutyara yang diusulkan menjadi komisaris utama Bank Sumut ke OJK, Gubernur Bobby Nasution juga mengusulkan Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Ahmad Fatoni menjadi komisaris non independen.
